Rabu, 08 Mei 2013

Membincangkan Kritik Puisi Apresiatif

Desi Sommalia Gustina *
Riau Pos, 28 April 2013

TAK sedikit kalangan beranggapan bahwa memahami puisi merupakan suatu hal yang sulit, terlebihlagi jika harus bertindak sebagai ‘kritikus’. Namun, Maman S Mahayana bilang, setiap pembaca karya sastra, pada dasarnya dapat bertindak sebagai ‘kritikus’ jika ia menuliskan tanggapan terhadapnya. Setidaknya seperti yang dilakukan oleh Soni Farid Maulana dalam buku kumpulan esainya yang berjudul Apresiasi dan Proses Kreatif Menulis Puisi. Buku ini berisi 14 esai sastra. Sebagaimana judul buku, esai-esai dalam buku ini sangat kental dengan semangat mengapresiasi atas karya sastra bernama puisi.Di samping itu, buku yang diterbitkan oleh penerbit Nuansa (Bandung, 2012) ini juga menawarkan sudut pandang lain yang mungkin dapat dilakukan pembaca dalam memberikan apresiasi. Misalnya menulis tentang proses kreatif penyair dalam mencipta puisi. Seperti salah satu esai dalam buku ini, di mana Soni Farid Maulana (selanjutnya saya singkat SFM) menulis tentang pengetahuannya seputar proses kreatif penyair WS Rendra dalam menulis puisi (Rendra, ‘’Puisi Lahir dari Pengalaman yang Dihayati’’), di samping juga mengulas pandangan Rendra terhadap puisi. Yang mana dalam esai itu disebutkan, bahwa puisi tidak lahir begitu saja dari tangan penyair yang dijuluki ‘’Burung Merak’’ itu, sebab puisi bagi Rendra adalah penghayatan dari pengalaman dan tidak ditulis berdasarkan khayalan semata-mata, seakan-akan penyair mengalami peristiwa tersebut.

Melalui esai tersebut tampak betapa SFM mampu memberikan apresiasi dari sudut pandang lain, di samping juga membuka semacam ruang dialog kepada pembaca, tetapi tentu saja tanpa melupakan membuat penafsiran terhadap materi puisi. Tetapi yang perlu diingat, meskipun buku ini merupakan buku kritik sastra, SFM tampaknya tidak bermaksud membuat pembaca mengerutkan kening demi memahami penafsiran yang ia lakukan. Sebab buku ini ditulis dengan bahasa yang cair dan renyah sehingga mudah dipahami, tetapi tetap dengan kualitas penafsiran yang terjaga.

Dengan demikian, buku ini dapat dikatakan menjadi jembatan dalam hal mendekatkan pembaca dengan karya sastra, terutama puisi. Di samping juga memangkas anggapan bahwa puisi merupakan kumpulan teks sastra yang rumit. Karena, membaca buku ini imajinasi pembaca dibiarkan liar saat memaknai puisi, namun tetap dipandu agar tidak tersesat, ditunjukkan jalan untuk memahami puisi secara mudah, dan dibimbing agar menemukan kedalaman dari puisi yang ia baca.

Itulah sebabnya buku ini menjadi penting untuk dibaca, karena dengan analisis yang dilakukan oleh SFM setidaknya telah membantu siapa saja yang ingin menggeluti puisi, dan mengakrabi teks dalam puisidi samping juga mengakrabi keunikan proses kreatif penyairnya, dengan pendekatan yang tidak rumit. Dan yang terpenting lagi, buku ini memberikan contoh puisi lalu mengualasnya. Salah satu ulasan terhadap puisi yang dilakukan SFM dalam buku ini dapat dilihat pada halaman 150, di mana dalam esai tersebut SFM mengulas puisi Oka Rusmini (‘’Warna Lokal Bali dalam Puisi Oka Rusmini’’). Dalam esai tersebut, SFM memperbincangkan tentang kultur dan kekhasan Bali sebagai salah satu kekuatan puisi-puisi Oka Rusmini. Salah satu puisi Oka Rusmini yang diulas oleh SFM dalam esai tersebut berjudul ‘’Bajang-Bajang’’. Berikut teks puisi tersebut saya tampilkan kembali:

BAJANG-BAJANG

(II)
Kau tersenyum
Ada yang berubah pada tubuh
dan bau perawan milikmu
Sang Dewi mulai mengisi bilik hati
Beratus petuah kutelan
Kubiarkan masuk tenggorokan
dan mencoba merasa berarti
Canang, tipat dampul, dan beratus
juta banten
menisik kemahiran milikmu
dan kau harus mengingat ragam itu
Metanding dengan bau aneh, wangi aneh
Kau bicara dengan alat itu untuk
mengintip diriNya
Betara Surya, Betara Bayu, Betara…
Kau hafal semua itu
Khusyuk kau serahkan diri
untuk bumi, untuk Griya, untuk Tuniang
untuk Aji untuk Biang…
Semuanya

Untuk membuat penafsiran terhadap puisi sejatinya sangat bergantung pada tingkat wawasan dan pengalaman pembacanya. Begitupun untuk menafsirkan puisi Oka Rusmini tersebut di atas. Dalam puisi ‘’Bajang-Bajang’’ tersebut, tampak banyak kata yang dicetak miring. Dalam kaitan ini, untuk memahami kata yang dicetak miring tersebut, maka wawasan pembaca sangat diperlukan. Sebab hakikat dari puisi adalah metafora. Maka untuk memahami metafora yang terdapat dalam puisi, sangat diperlukan penafsiran yang logis dan masuk akal. Penafsiran yang demikian tentu harus didukung oleh wawasan dan pengalaman pembacanya.

Menilik analisis yang dilakukan SFM terhadap puisi karya Oka Rusmini tersebut, setidaknya telah menunjukkan kemampuan penyair kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, tersebut dalam menafsirkan puisi. Hal ini terlihat dari ulasan yang dipaparkan SFM dalam esainya, mampu memberi pengetahuan baru terhadap pembaca dengan membongkar makna dari kata-kata yang dicetak miring dalam puisi ‘’Bajang-Bajang’’ tersebut. Kata yang dicetak miring dalam larik pertama bait kedua dalam puisi tersebut menjelaskan mengenai benda-benda yang dipakai untuk upacara tradisional di Bali. Selain itu, dalam larik selanjutnya, tepatnya larik kesembilan dan kesepuluh dalam bait kedua puisi tersebut, ada sejumlah kata lainnya yang juga dicetak miring. Griya adalah rumah tempat tinggal kasta Brahmana, dan tuniang adalah nenek. Sedangkan Aji adalah ayah, dan biang adalah panggilan untuk perempuan-perempuan Griya.

Melalui analisis yang dilakukan SFM dapatlah diketahui bahwa bahasa Bali dan simbol-simbol budaya yang disisipkan Oka Rusmini dalam puisinya tak saja sekadar permaian rima, tetapi mampu menambah wawasan dan memberikan pengetahuan baru kepada pembaca di luar orang Bali. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, baik menafsir maupun menulis puisi seseorang harus memiliki pengetahuan dan wawasan. Karena dalam puisi kerap terdapat simbol-simbol serta pemakaian bahasa yang ambigu sehingga bisa menciptakan multi penafsiran.

Selain memahami puisi, buku ini juga memberi pegetahuan kepada pembaca terkait mencipta puisi yang tidak gelap. Juga tentang bagaimana memungut metafora yang sederhana tapi menyisakan banyak jejak penafsiran. Sehingga ketika seseorang membaca puisi yang diciptakan oleh penyair, pembaca bisa meraih terang. Untuk menciptakan puisi yang demikian, sangat berkaitan dengan dorongan hati. Namun, dorongan hati dalam menulis puisi menurut SFM tidak muncul begitu saja dari dunia yang tidak dikenal, akan tetapi datang dari sebuah pengalaman yang dihayati secara total. Pengalaman yang dimaksud ada kalanya disebut sebagai pengalaman puitik, yang sumbernya bisa berasal dari pengalaman fisik maupun dari pengalaman metafisik dalam pengertian yang seluas-luasnya yang kemudian diekspresikan ke dalam bentuk tulisan.

Dengan berbagai pengetahuan yang ditawarkan SFM dalam buku ini, tidaklah berlebih jika Senny Suzan Alwasilah, dosen penulisan kreatif Jurusan Sastra Inggris Universitas Pasundan, Bandung, dalam endorsementnya di belakang buku ini mengatakan bahwa buku setebal 197 halaman ini merupakan ‘buku wajib’ dalam pembelajaran apresiasi puisi. Terlebih lagi buku ini telah menambah semaraknya kehidupan kritik sastra di Indonesia.

*) Desi Sommalia Gustina, Alumnus Pascasarjana Universitas Andalas, Padang
Dijumput dari: http://cabiklunik.blogspot.com/2013/04/membincangkan-kritik-puisi-apresiatif.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest