Jumat, 29 Juni 2012

Sastra Pesantren dalam Pergulatan

K. Ng. H. Agus Sunyoto
http://pesantrenbudaya.com/?id=28

KH Abdurrahman Wahid (1973) memberikan abstraksi tentang sastera pesantren dalam dua definisi, pertama, karya-karya sastera yang mengeksplorasi kebiasaan-kebiasaan di pesantren,. Kedua, adanya corak psikologi pesantren dengan struktur agama (warna religius) yang kuat. Sementara Ahmad Tohari (2003) menegaskan bahwa sastera pesantren adalah sastera yang membawa semangat budaya dan tradisi pesantren, yaitu sastera yang membawa spirit religius ala pesantren dan ditulis oleh komunitas pesantren sendiri.
Tradisi oral yang menjadi dasar kebudayaan Nusantara, sedikitnya telah memberikan andil yang tidak kecil bagi kurang berkembangnya sastera tulis di Indonesia, terutama di lingkungan pesantren yang cenderung menekankan keilmuan fiqiyyah. Namun hal itu tidak berarti menjadikan dunia pesantren tidak berperan sama sekali dalam pengembangan sastera tulis. Pada pertengahan abad ke-19, misal, pesantren Tegalsari di Ponorogo telah melahirkan seorang maestro sastera yang dinobatkan sebagai pujangga di Kasunanan Surakarta: Raden Ngabehi Ronggowarsito. Tidak kurang dari 150 karya sastera telah dihasilkan, baik karya sendiri maupun saduran. Yang termasyhur di antaranya Serat Wirid Hidayat Jati, Suluk Suksma Lelana, Serat Jangka Jayabhaya, Serat Kalatidha,dsb.

Pada saat kolonial Belanda menerapkan sistem pendidikan sekolah di Indonesia, berbagai genre sastera baru khas Barat masuk ke berbagai kalangan yang terproses di lingkungan pendidikan sekolah. Sastera kemudian lebih banyak berkembang di lingkungan sekolah. Pesantren-pesantren secara sistematis termarjinalisasi dari percaturan dunia sastera. Meski demikian, karya-karya bernafas Islam bermunculan meski tidak berlatar pesantren dan tidak ditulis komunitas pesantren. Karya-karya itu tercermin pada karya-karya Hamka, Joesoef Sou’eb, Bahrum Rangkuti, yang dilanjutkan Habiburrahman El-Shirazy, Emha Ainun Najib. Sementara yang banyak bertutur tentang lingkungan dan tradisi pesantren serta berasal dari komunitas berlatar pesantren adalah Ahmad Tohari, KH M. Dawam Sholeh, KH Abu Fadhol as-Senory.

Seiring perkembangan sastera di lingkungan sekolah, terjadi perubahan budaya dalam masyarakat Indonesia, di mana Sastera Islam Indonesia yang sebelumnya mengenal beragam bentuk seperti Matsnawi, Syair, Pantun, Gurindam, Khasidah, Wiracarita, bergeser menjadi karya sastera berbentuk Roman, Cerpen, Prosa lirik, Novel, Epik, bahkan belakangan direduksi hanya menjadi novel dan puisi.

Di tengah derasnya arus perubahan sastera di era teknologi informasi, keberadaan pesantren sebagai bagian dari lembaga pendidikan tradisional, tidak bisa terhindar dari pengaruh-pengaruh informasi dari luar. Namun satu hal yang hendaknya patut diingat dari keberadaan sastera pesantren, yaitu tidak boleh bergeser dari eksistensi pesantren sebagai tema sentral. Maksudnya, karya-karya berciri pesantren haruslah berpijak pada gagasan sentral yang berkaitan dengan Akidah dan Akhlak, di mana dalam karya kreatif yang penuh imajinasi tinggi dan liar pun tidak boleh lepas dari gagasan sentral itu.
* * *

Di tengah arus global yang ditandai konsep-konsep, pandangan-pandangan, ide-ide, gagasan-gagasan, dan nilai-nilai umum yang berciri keterbukaan dan kebebasan telah menimbulkan perubahan suatu transvaluasi yang sangat ekstrim dalam masyarakat. Atas nama globalisasi, era di mana kita hidup sekarang ini ditandai oleh keterbukaan dan kebebasan di segala aspek, baik kebebasan ekonomi yang mengacu kepada ekonomi pasar bebas, kebebasan komunikasi lewat cyberspace, kebebasan seni dalam menganut nilai-nilai, bahkan kebebasan agama yang menghargai pluralitas. Seni kontemporer di era global, mengikuti kaidah-kaidah global tentang sebuah tatanan masyarakat bersifat trans-nasional yang tidak dibatasi ras, suku, budaya, bahasa, teritorial negara, agama.

Di tengah hiruk seni kontemporer yang mereduksi nilai-nilai moral hanya menjadi sekedar tontonan berjiwa hedonis, seni dekaden, kesyahwatan, keberadaan karya sastera pesantren menjadi keniscayaan sebagai karya profetik yang menjadi keniscayaan. Dengan gagasan sentral berpusar sekitar Akidah dan Akhlak, sastera pesantren diharapkan dapat menjadi alternatif di tengah sastera sekuler yang hedonis dan dekaden.

Memasuki pertengahan dasawarsa 2000-an, karya-karya yang ditulis kalangan pesantren baik berbentuk cerpen, novel dan puisi mulai bermunculan. Lahirnya penerbit Pustaka Pesantren di Yogyakarta yang melansir karya-karya santri dan santriwati, adalah fakta tentang mulai bangkitnya sastera di lingkungan pesantren. Muhbub Jamaluddin, santri dari Kotagede, Yogyakarta, telah menyumbangkan dua novel berjudul Pangeran Bersarung (2005) dan Laskar Hizb (2007); Ully Maftuhah, santriwati Ponpes Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyah Wonosobo itu telah menelurkan karya-karya bermutu seperti Indahnya Hidayah-Mu (2002), All About Yahya (2003), Anak-anak Negeri (2006), dan novel berjudul BLOK I (2007) yang diterbitkan Matapena; Izma Kazee, alumnus PPP Al-Fathimiyyah di Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, menelurkan karya sastera seperti cerpen berjudul Pelangi (2000), novel Jerawat Santri (2006), dan novel Ja’a Jutek (2007); di Jawa Timur sastera pesantren dirintis di PP Al-Islah di Sendangagung, Paciran, Lamongan dengan munculnya cerpenis-cerpenis muda seperti Rosydina Robi’a Qolbi, Anita Amaliyah, Athiful Khoiri, Hasnatul Ummah, Ika Nur Ridiawati, Imanur Rosyidah, Laili Purnamasari, Lukluil Maknun, Ali Masykur, Moh.Qomaruddin, Tsani Itsna Ariyanti, dan Aleyo Sas Melas.

Kemunculan sasterawan-sasterawan muda dari lingkungan pesantren, tampaknya akan menjadi penanda sejarah tersendiri bagi perjalanan sastera di Indonesia. Sebab dengan kemunculan karya sastera yang ditulis komunitas pesantren, cakrawala pemikiran dengan sudut pandang yang digunakan memiliki kekhasan dibanding karya sastera yang ditulis orang-orang berlatar sekolah. Karena itu, ke depan diharapkan pesantren-pesantren lebih banyak memberikan peluang bagi perkembangan sastera di lingkungan santri agar potensi yang terkandung di pesantren dapat terekspresikan lewat tulisan-tulisan sastera.
* * *

Lepas dari pandangan teoritik terkait sastera pesantren, fakta yang berkaitan dengan potensi pesantren sebagai penyimpan perbendaharaan budaya dan tradisi tidak akan pernah habis memberikan sumbangan bagi keberlangsungan pewarisan tradisi baik tradisi tulis dan terutama tradisi lisan (oral tradition). Di pesantren-pesantren, misal, kita bisa mendapati bagaimana Kitab Suci Al-Qur’an diajarkan dalam bentuk hafalan, tentu dengan metode dan teknik menghafal yang tak diragukan lagi efektivitasnya dari zaman ke zaman. Di pesantren-pesantren salaf, metode hafalan masih bisa dijumpai penggunaannya untuk mata pelajaran nahwu, sharaf, ushul fiqih, aqidah dan akhlaq. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari komunitas pesantren, metode hafalan digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan amaliah tradisi keagamaan seperti Yasinan, Tahlilan, Khasidah Diba’iyyah, Khasidah Burdah, Istighotsah, Wirid, Si’iran, di mana semua itu akan memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi terjadinya dukungan pengembangan sastera pesantren.

Selain menyimpan potensi-potensi perbendaharaan budaya dan tradisi yang mampu memberikan dorongan bagi pengembangan sastera di pesantren, yang tak kalah adalah keberadaan tokoh inspirator yang mampu memotivasi dan mendorong komunitas pesantren untuk mengembangkan sastera. Keberadaan majalah pesantren seperti IJTIHAD di PP Sidogiri Pasuruan, setidaknya memberi peluang bagi dimuatnya karya-karya esai dan puisi karya Dwy Sa’doellah, yang tentunya telah memberi inspirasi bagi santri-santri untuk berkarya mengikuti jejak sang motivator.

2011-08-26

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest