Kamis, 28 Juni 2012

Ketika Seputar Ponorogo Menulis Puisi

Eko Hendri Saiful *
Tabloid Seputar Ponorogo, edisi II 10-16 Jan 2012

Sejauh mana sosok yang bernama media mampu mengada dalam sejarah? Jawabannya mungkin tergantung seberapa ia mampu menulis sebuah puisi humanis. Puisi tidak hanya kumpulan kata yang dirangkai dengan nalar estetika, melainkan wujud konkret dari kesadaran manusia akan pentingnya berefleksi dan berempati. Memahami ungkapan Martin Heidger (1947) ,puisi merupakan sarana terbaik bagi manusia untuk mengada karena memiliki karakter yang paling mampu menghadirkan makna dunia serta meneguhkan kesadaran.

Lebih detail, Marcuse mengungkapkan bahwa puisi merupakan sarana pengungkapan manusia terhadap masyarakat, terhadap dirinya sendiri menampakkan kesadaran akan kebahagiaannya, ketidakpuasan atas dunianya yang semakin semrawut , membayangkan saudara-saudaranya serta alam yang tertindas serta kenyataan pahit yang ia alami.

Sebagai masyarakat Ponorogo saya mengakui bahwa kota ini memiliki banyak kekayaan budaya dan potensi obejk wisata. Yang paling menonjol, kebanggaan sebagai daerah yang pernah melahirkan Grebeg Suro serta kesenian Reog. Lebih menawan lagi dengan mitos Masjid Tegal Sari serta keksotikan Telaga Ngebel yang semakin mempersolek diri. Namun, hal itu tidak diimbangi dengan kehadiran media masa, khususnya media cetak di Ponorogo. Dan Ponorogo termasuk salah satu kota di Jawa Timur yang miskin media masa.

Ketika saya memasuki agen surat kabar di Ponorogo, saya berulang kali menemukan media cetak , seperti tabloid, majalah, koran serta buletin yang belum disentuh pembeli. Untuk kategori media nasional yang sering saya jumpai yakni Kompas, Jawa Pos, Republika, Tabloid Soccer, Majalah Hidayah serta SINDO. Sementara untuk media lokal ada Surya, Memorandum, Jurnal Madiun, dan terbanyak diisi Ponorogo Pos.

Lahirnya Tabloid Seputar Ponorogo, yang terbit pertama 3 Januari 2012 menandai awal pergantian tahun di Ponorogo. Di awal kelahirannya media ini mampu memberikan surprise tersendiri bagi masyarakat kita yang kecenderungan memiliki tingkat kekaguman tinggi pada sesuatu yang berbeda. Ialah bahasa pengungkapannya yang berbeda dari sebelumnya. Peristiwa serta ulasan suatu hal yang ditulis dengan bahasa puitika menjadi ciri tersendiri dibanding dengan media sebelumnya. Seputar Ponorogo memberikan kesadaran kembali kepada kita mengenai pentingnya sebuah media sebagai sarana untuk memahami gerak ilmu pengetahuan serta nilai-nilai kehidupan yang berkembang di masyarakat.

Puisi atau dunia sastra pada umunya jelas tidak menjanjikan apa-apa. Tidak untuk popularitas apalagi mencari finansial. Kalau sebuah media, seperti Seputar Ponorogo menulis beritta dengan bahasa puitika bertujuan untuk dikenal, tenar, apalagi memiliki tujuan awa untuk meraih finansial tentu ia akan kecewa. Namun, bisa saja itu akan memperkokoh eksistensi Seputar Ponorogo sebagai media lokal terbaik. Keistiqomahannyalah yang akan menguji.

Seperti bayi yang lahir dari seorang ibu. Seperti itu pula perjalanan sebuah media. Kini Seputar Ponorogo sudah mangalami proses kelahiran. Yang perlu di lakukan ialah apakah ia mampu belajar untuk menangis, berbicara lalu berjalan. Tentu masa-masa itu lebih sulit.

Layaknya sebuah media, tentu Seputar Ponorogo memiliki kekurangan dan juga kelebihan. Hemat saya, Seputar Ponorogo tidak hanya menulis berita yang seringkali menjadi komoditas utama dunia jurnalistik. Lebih dari itu, ia berusaha menulis ilmu pengetahuan dengan bahasa estetika (bahasa puitik) untuk tujuan dua hal. Pertama, bermaksud memberikan informasi kepada pembaca mengenai keunikan dan potensi yang dimiliki oleh Ponorogo. Entah itu objek wisata maupun budaya. Kedua, mengajak pembaca untuk ikut berefleksi dengan kejadian atau hal yang ditulis oleh media.

Memahami ungkapan Emha Ainun Nadjib, bahwa puisi adalah salah satu jalan masuk memperkaya jiwa (Terus Mencoba Budaya Tanding, 103). Penilaian mengenai ideologi jiwa yang mampu menciptakan masyarakat mendekati dunia kesunyian. Mungkin seperti itu pula apa yang dilakukan oleh Seputar Ponorogo. Sekalipun bahasa yang digunakan bukanlah jenis puisi yang berirama dan bersajak, namun bahasa-bahasa itu merupakan sebuah puisi kehidupan yang melambangkan teriakan masyarakat Ponorogo akan miskinnya media yang berkualitas. Bahasa yang mendeskripsikan kehidupan di kota reog yang masih membutuhkan kesadaran empati masyarakatnya. Sebagai contonya, tulisan yang berjudul Senandung Gelap Hingga Provinsi, kisah tentang bocah tuna netra sejak lahir, Nabil Gholiazzummi (Seputar Ponorogo, 3-9 Januari 2012, hal:19).

Kita mengenal ada tiga budaya yang membangun peradaban manusia. Salah satu budaya itu adalah buadaya tulis. Mungkin dengan kelahiran Seputar Ponorogo ini, mampu menyadarkan kembali masyarakat Ponorogo mengenai pentingnya budaya tulis. Karena bagaimanapun juga budaya tulis sangat berguna dan bermakna mendokumentasikan semua semua pencapaian manusia, baik yang berupa konsep nilai kehidupan, maupun karya budaya material.

Benedict Anderson, dalam bukunya Imagined Community :Reflection of The Origin and Spread of Nationalism (1983) menegaskan pentingnya kapitalisme cetak dalam memberitakan peristiwa yang terjadi di sejumlah daerah secara simultan dihadapan para pembacanya, serta mampu menggunakan bahasa yang menyentuh pembaca hingga pembaca ikut hanyut di dalamnya. Dalam konteks kelahiran Seputar Ponorogo ini, tentu beritanya adalah segala peristIwa yang belum digali oleh media nasional. Karena itu merupakan salah satu modal dari media lokal. Hidup secara berdampingan secara langsung tentu lebih memahami pola pikir masyarakat.

Akhirnya, puisi merupakan wujud pengungkapan atas kesadaran, kepahitan, kegagalan, kesuksesan serta keindahan. Seperti apa yang di sampaikan oleh Gede Prama. Seperti itu pula kita berharap bahwa Seputarp Ponorogo lebih kreatif dalam menulis puisi-puisi yang humanis: menyentuh masyarakat, menyentuh pemerintah, serta menyentuh pembaca. Sekalipun lahir dari rahim jurnalis yang dituntut untuk mampu menghadirkan fakta dan realita aktual, atau hidup dalam pengejaran materi sebagaimana sosok media masa. Seputar Ponorogo harus mampu berdamai. Berdamai dengan pemerintah, berdamai dengan masyarakat, serta mendamaikan pemerintah dan masyarakat.

*) Eko Hendri Saiful, Ketua Himpunan Mahasiswa Penulis (HMP) STKIP PGRI Ponorogo.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest