Minggu, 22 April 2012

DAGING SAMPIL

Ahmad Zaini*
http://sastra-indonesia.com/

Seekor sapi dijagal di halaman masjid. Puluhan orang bahu-membahu agar sapi yang berbadan gemuk dan liar ini dapat dijinakkan. Ada yang membuat kolongan tambang untuk menjebak kaki sapi. Ada juga yang menarik tambang yang mencocok hidung sapi. Jika salah satu kaki sapi masuk ke dalam kolong tambang maka mereka pun serentak menyeretnya sampai sapi terjatuh dan benar-benar terlentang persis di lubang pemotongan.

Haji Sulaiman menghunus pedang akan memenggal leher sapi. Pedang yang baru saja diasah ia keluarkan dari sarungnya. Tak lama kemudian Haji Sulaiman mendekat ke leher sapi sambil berkomat-kamit membaca doa dan takbir. Sedangkan warga lain yang bergerombol di sekeliling tempat penyembelihan bersama-sama mengumandangkan takbir mengiringi pemotongan sapi. Suara mereka mendayu-dayu berdoa dan memohon kepada Allah agar pengorbanan berupa pemotongan sapi diterimaNya.

Kilatan cahaya pedang Haji Sulaiman sangat mengerikan. Kilaunya menandakan bahwa pedang itu sangat tajam. Sekali gerak leher sapi yang dibeli Haji Sulaiman tiga hari yang lalu benar-benar sobek, putus otot-otot pengapitnya serta tenggorokannya hingga memuncratkan darah segar.

Kucuran darah mengalir deras memenuhi kubangan yang dibuat oleh warga.

”Hore…!” teriak anak-anak yang ikut menyaksikan penyembelihan binatang kurban.

”Hai, anak-anak cepat menyingkir! Jangan mengganggu pembolengan sapi ini!” perintah Kusnaji yang saat itu sebagai panitia kurban.

Warga yang ingin membantu pembolengan sapi mulai berdatangan. Di pinggang mereka terselip bilahan pisau yang tajam. Tangan-tangan berotot itu satu per satu memotong bagian-bagian sapi. Ada yang memenggal kepala sapi, kakinya dan lain-lain.

Setelah rampung, mereka membungkus daging sapi. Dan bungkusan-bungkusan tersebut akan dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Haji Sulaiman pemilik dan penyembelih sapi tersebut langsung memotong sampil sapi sebelah kanan. Ia langsung memanggul sampil itu ke pundaknya. Ia langsung pergi sambil membawa sampil ke rumahnya.

Belum sampai Haji Sulaiman sampai di rumah, panitia menyusul lalu menghentikan langkah kaki Haji Sulaiman. Pak Haji kaget dan dalam hatinya bertanya-tanya mengapa panitia kurban ini menghentikan langkahnya.

“Maaf Pak Haji, saya mendapat tugas dari ketua panitia untuk mengambil sampil yang Pak Haji bawa,” kata panitia tersebut.

“Kenapa?” Tanya Haji Sulaiman sambil menatap tajam ke panitia yang berbadan kurus tersebut.

”Begini Pak Haji. Sapi ini adalah binatang kurban Pak Haji. Maka orang yang telah mengorbankan binatangnya itu sudah tidak berhak lagi menerima daging atau yang bagian sapi lainnya,” kata pantia menirukan nasihat dari Kyai Jamal.

”Tidak bisa. Ini sapi saya. Saya yang membeli dan saya juga yang menyembelih. Tidak saya bawa pulang seluruhya sudah sangat beruntung panitia. Terserah saya dan jangan halangi saya membawa sampil ini,” sanggahnya.

Melihat sikap dari Haji Sulaiman yang keras kepala itu, panitia tersebut akhirnya juga kembali ke halaman masjid untuk mengurusi pembagian daging kurban.

Sementara itu Haji Sulaiman di rumahnya mulai disibukkan dengan sampil yang dibawa dari masjid. Ia mulai berpikir sampil tersebut akan dimasak apa.

“Sate? Gule? rendang?” Tanya Haji Sulaiman ragu dalam hatinya.

“Ah, masa bodoh! Buat sate saja!” katanya dalam hati.

Irisan daging yang akan dibuat sate sudah siap. Satu persatu daging tersebut ditusuk dengan penusuk dari bambu. Haji Sulaiman sangat bersemangat membuat sate sapi. Ia pun memasak sendiri tanpa dibantu oleh istrinya.

Jari-jemari Haji Sulaiman menari-nari menusuki irisan daging sate satu per satu. Ia sambil membuat perapian yang akan digunakan membakar daging itu.

Ia pun tak sadar bahwa daging sapi yang dimakan itu bukan haknya. Daging sapi yang sudah dikorbankan berarti sudah menjadi hak para warga. Terutama fakir miskin.

Perapian yang terbuat dari arang telah membara. Kepulan asap dengan aroma khas sate menyebar kemana-mana. Puluhan bahkan ratusan hidung tetangga Haji Sulaiman juga menikmati aroma khsa pembakaran sate. Sedangkan Haji Sulaiman tak henti-henti mengipasi bara yang terkadang meredup akan mati.

Tapi karena semangatnya ia tak merasa capek. Pada akhirnya lima tusuk sate diangkat dari perapian karena sudah matang.

”Hemmmm! Maknyussss!” katanya sambil menciumi bakaran daging sapi ini ke hidungnya.

Puluhan tusuk daging sapi masih terpanggang di atas bara. Tangan Haji Sulaiman terus menerus mengipasi bara agar tidak padam sambil membolak-balik daging supaya tidak hangus. Peluh yang membasahi keningnya tak dihiraukan. Satu, dua kali peluhnya menetes di atas bara.

“Huh!”

Setelah selesai membakar puluhan tusuk daging dibawa ke dalam rumah. Lalu diletakkan di piring yang sudah diberi sambal sate yang terbuat dari kecap dan bawang merah. Mata Haji Sulaiman menatap puluhan sate dari daging sampil sapi. Air liurnya hampir saja menetes di atas piring karena tak kuat menahan nafsu makan.

Ketika istrinya datang dengan membawa sebakul nasi, Haji Sulaiman segera duduk dan siap-siap menyantap masakan sate sampil. Ia mendengus bagai singa kelaparan yang memakan mangsanya. Satu tusuk, dua tusuk sate tertelan ke dalam perut. Tangan kanan dan kirinya bergantian meraih sate yang diletakkan di atas piring bercampur dengan sambal. Eh, mungkin karena bersemangat ia tak hati-hati. Seiiris daging menyangkut di tenggorokan.

“Bu, tolong! Tolong, Bu!” teriaknya minta tolong.

“Pukuli punggungku biar daging ini melompat keluar! Cepat, Bu!”

Sekali pukul seiiris daging sate yang tersedak di tenggorokan tak mau keluar.

”Lebih keras lagi, Bu!”

Dengan serta merta istri Haji Sulaiman memukulnya dengan keras.

”Aduh, Bu! Jangan keras-keras!”

”Katanya suruh lebih keras?” tanya istrinya kesal.

Lama semakin lama daging itu belum juga keluar. Tenggorokannya terasa sakit dan napasnya mulai sesak.

”Tolong..!!!” teriak istrinya yang tak tega melihat kondisi suaminya dengan mata terbelalak.

”Tolooooong!!” teriaknya lagi karena teriakan pertama tidak didengar oleh para tetangga.

Akhirnya tetangga dekatnya mendengar teriakan istri Haji Sulaiman. Mereka kaget saat mendapati Haji Sulaiman kejang-kejang dengan mata terbelalak di samping meja makan. Tangannya bergerak-gerak ke arah warga seakan ingin minta tolong kepada mereka yang datang.

Para tetangganya saling berbisik membicarakan Haji Sulaiman. Mereka ada yang menyumpah serapah karena Haji Sulaiman telah memakan daging kurban miliknya.

”Makanya..!!” kata warga.

”Husss!” tegur warga lainnya.

”Sekarang kita bawa saja ke puskesmas atau ke dokter terdekat” usul ketua RT-nya.

”Betul, pak! Segera kita angkat lalu diantarkan ke puskesmas.

Tubuh Haji Sulaiman yang tambun digotong empat orang. Mereka mengeluh karena bobot Haji Sulaiman ini lebih dari sekuintal.

Sesampai di puskesmas, Haji Sulaiman menjadi tontonan pasien. Mereka bertanya kepada warga yang mengantar Haji Sulaiman tentang penyebab dari peristiwa yang dilaminya.

”Tersedak sate daging sampil, Pak,” jawabnya kepada pasien yang tanya itu.

”O, alah kleleken daging ta?” kata calon pasien sambil tesenyum geli.

Setelah ditangani dokter puskesma hampir dua jam, akhirnya daging yang macet ditenggorokan Haji Sulaiman keluar. Ia lambat laun dapat bernapas dengan tenang karena tidak ada yang menghambat saluran pernapasan.

”Makanya Pak kalau sapi itu sudah dikorbankan jangan minta jatah lagi. Maafkan sikap dan perilaku Bapak, ya, Mas!” kata istri Haji Sulaiman kepada Kusnaji, ketua panitia kurban.

”Ya, Bu. Saya sangat menyesal telah mengambil daging sampil binatang kurbanku,” katanya memelas.

Ia lantas berjanji akan membelikan sapi sebagai pengganti dari sapi yang telah dikorbankan dan ia menganggap bahwa akibat dari sikap dan perilakunya pengorbanan sapinya tidak sempurna. Maka keesokan harinya ketika Haji Sulaiman sudah di rumah, ia memerintahkan pantia untuk membelikannya lagi dan dipotong lalu dibagi-bagikan kepada warga yang membutuhkan.

Wanar, 15 November 2010
*) Ahmad Zaini, Penulis beralamat di Wanar Pucuk Lamongan, beberapa puisi dan cerpennya pernah dimuat di Radar Bojonegoro, Majalah MPA (Depag Jatim), Antologi Puisi Bersama seperti Bulan Merayap (Dewan Kesenian Lamongan,2004), Lanskap Telunjuk (DKL, 2004), Khianat Waktu, Antologi Penyair Jawa Timur (DKL, 2006), Absurditas Rindu (Sastra Nesia Lamongan, 2006), Kidung Rumeksa Praja (Dewan Kesenian Jawa Timur, 2010). Pembina SMA Raudlatul Muta’allimin Babat, Lamongan.
Dijumput dari: http://ahmadzaini7576.blogspot.com/2011/01/daging-sampil.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest