Senin, 17 Januari 2011

Ketika Obor Menyala

Liestyo Ambarwati Khohar
http://sastra-indonesia.com/

Cemloteh ringan tawa anak-anak mengiringi tarian Api diatas obor-obor yang baru saja dinyalakan. Sementara di sudut dan lekuk tiap kampung, gema tabkir terus saja menggema membentuk ritme merasuki jiwa siapa saja pendengarnya.

Lebaran selalu seja melahirkan suasana melankolis dan romantis terhadap Tuhan ataupun kita sesama manusia seperti tahun-tahun sebelumnya aku melewati lebaran di rumah induk. Rumah dimana aku dilahirkan, dibesarkan. Serta ditumbuh dewasakan.

Diruang tengah dengan aroma “Bunga sedap malam” yang merebak dan kue-kue lebaran yang sudah tertata di tiap-tiap meja, aku masih saja suka melihat foto keluarga dengan figora yang kokoh, sehat dan kaca terawat yang terpanjang di ruang tengah. Terlihatlah Alm ayah di foto dengan gagah dan kumis garangnya, dan alm ibu dengan kerudungnya yang anggun dan disebelah kanan kiri mereka adalah aku dan mbakyuku poninten.

Takbir terus saja menggema atmosfer lebaran semakin terasa, dan semakin kuat menerkamku dan membawa ke masa lampau, mau tak mau aku diseretnya ke masa itu. Tentu saja masa itu masih terekam bagus dalam memoriku karena masa itu bagian dari masa yang sekarang ini.

Cerita dari masa itu….
Hujan deras mengguyur kampungku. Aroma tanah basah saling berserobot ingin menusuk – nusuk hidung. Di pendopo depan rumah bercak-bercak bekas tapak sandal basah membuat bau lantai semakin amis. Aku tak tau, Ayah bekerja sebagai apa waktu itu.

Yang kutau, setiap malam banyak orang berkumpul dirumahku, mencatat, menimbang menurunkan sebagian barang dari truk-truk besar. Barang-barang itu adalah gula, beras, tepung dan juga minyak. Ayah hanya berkeliling dan memimpin.

Orang-orang yang sebagian besar adalah warga kampungku sesekali ada beberapa orang asing datang mereka berseragam lengkap dan bersepatu. Orang-orang yang menimbang dan mengangkut barang terlihat gugup dan bingung. Tapi dengan bijaksana dan berwibawa ayah memberi amplop putih pada orang berseragam, setelah itu orang-orang kampung kembali bekerja.

Waktu terus saja berlari tanpa kompromi aktivitas bekerja orang-orang kampung dirumahku semakin rampai bila ayah mengawasi orang-orang kampung bekerja aku seringkali mengekor di belakang ayah. Tapi ibu selalu saja memanggilku menyuruhku mengerjakan ini itu.

Aku tak pernah tau sebagai apa ayahku bekerja pada saat itu, dan tak lama dari itu ayah diangkatlah oleh warga kampung sebagai kepala dusun mendadak ayah dipanggil pak polo tentu saja jabatan baru membuat aktivitas di rumah semakin penuh. Banyak sekali warga kampung berdatangan entah mengurus surat ini ataupun surat itu dan tak lupa di akhir pertemuan dengan ayah mereka menyelipkan amplop atau sekedar meninggalkan sebungkus rokok, merek kesukaan ayah. Semenjak diangkat menjadi “polo” sepertinya orang-orang di kampung semakin ramah saja kepadaku. Aktivitas kerja menimbang, menghitung dan menurunkan barang sekarang hanya diperuntukkan untuk warga kampungku. Selain warga kampungku tidak diperkenankan untuk bekerja. Dan ayah tetap hanya mengawasi mereka dan sesekali mengecek ngecek barang. Di dalam malam yang larut sekali, ayah suka berkumpul dengan beberapa temannya di dalam ruang tengah, mereka menuang air di dalam botol-botol ke dalam gelas – gelas kecil, nyaris kecil sekali gelas-gelas itu. Aku sering melihatnya jikalau tengah malam aku ke kamar mandi rasa penasaran itu terus saja menggerayangiku sebenarnya apa isi dalam botol-botol itu sepertinya ayah sangat menikmatinya. Tetapi pagi-pagi selalu saja si mbok sudah membersihkannya. Seolah semalamnya tak pernah terjadi apa-apa. Aku mengejar kemana larinya botol-botol ternyata bekas botol botol itu di dalam gudang belakang ada sedikit sisa air dibotol itu maka kucoba rasanya woekk…..aku muntah kepahitan di buatnya.

Sampailah suatu sore ayah berbicara dengan ibu dan mbakyuku poninten.Mbak yuku akan dipersunting teman ayah yang suka datang dia bersergam, lengkap dan bersepatu. Poninten, terseduh. Tapi manut tak bisa menolak ayah. Pesta berlanjut dengan meriah seluruh warga berpesta. Setelahnya poninten di boyong pergi keluar dari rumah.

Masih kuingat di pernikahan mbakyu ku poninten usiaku sudah 22 Tahun dimana waktu itu aku sudah mulai mengerti apa sebenarnya pekerjaan Ayah. Setelah mbak yuku diboyong suaminya jadilah aku anak semata wayang di rumah. Tidak seperti poninten aku tidak suka dan sangat tidak suka dengan aturan.

Aturan ayah, ayah sangat membatasi gerak dan bergaulanku dan aku berontak dengan mentah-mentah “mau jadi apa, kamu, bergaul dengan mereka apalagi sampai tengah malam begini kata-kata itu sangat menusuk telinga dan dadaku seperti ditancapkannya ujung pedang yang runcing dan bergeming kata-kata itu di dadaku, ayah mengatakan ibu ketika aku intens. Bergiat disanggar kesenian, ayah sangat tidak menyukainya. Sudah beberapa kali aku bertengkar dengan Ayah karena beda pendapat dengan Ayah, tidak seperti poninten mbak yuku… mulutku ini terus saja meweli jikala ayah marah dan itu membuat ayah semakin naik darah.
Entah darimana ayah mencium bau yang kuciptakan aku memang lagi kasmaran dengan “Mas Adi” pemusik di sanggar seniku.

Waktu aku pulang malam ayah sudah menungguku “mau jadi tukang ngamen, kamu kawin sama Adi”.

Sontak amarahku langsung di ubun-ubun meskipun ayahku, betapa sok sucinya, orang ini, dengan emosional aku mencoba menguak menegaskan bahwa aku ini bukan anak kecil lagi, bila ayah malu melihat anaknya bergaul dengan gelandangan, anakmu ini lebih malu bila mempunyai ayah seorang pencuri dan pemabuk dengan mata menyala ayah mengusirku dari rumah dan dengan bangga dan bagiah aku sebagai anak muda pergi dari rumah.

Tepukan tangan Poninten mbak yuku yang menempati rumah induk membuyarkan lamunanku “kangen ayah sama ibu ya?”
Makanya seringlah kesini…

*) dari buku Sehimpun Cerpen Jombang “Hujan Sunyi Banaspati” Dekajo 2010.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest