Kamis, 22 Januari 2009

MENUMBUHKAN PERADABAN MELALUI MURAL DAN PUISI RUANG PUBLIK

Sri Wintala Achmad*
http://sastrakarta.multiply.com/

Apa ada di benak kita, manakala menyusuri jalanan kota Yogyakarta yang diwarnai kesemrawutan lalu lintas; ketidakrapian penataan papan-papan reklame; dan lebih banyak ditanami gedung-gedung, mal-mal, pusat-pusat perbelanjaan, atau hotel-hotel ketimbang pohon-pohon perindang; serta tidak adanya taman kota yang dapat diakses gratis oleh publik?

Yogyakarta memang belum berhati nyaman sebagaimana slogannya. Yogyakarta musti berbenah. Tidak hanya pada sektor tata kota atau penghijauan yang sangat kontekstual dengan ancaman global warming, melainkan pula pada sektor budaya yang berpotensi untuk menumbuihkan kesadaran peradaban manusia. Mengingat apapun bentuk pembangunan fisik yang tidak disertai penumbuhan kesadaran peradaban manusia hanya seperti membelikan mainan baru berharga mahal buat anak-anak kurang ajar. Dirusaklah maninan itu tanpa diperbaikinya kembali.

Pembangunan fisik kota Yogyakarta melalui hampiran budaya dapat dijadikan langkah arif bagi pemerintah. Karena tidak ada salahnya apabila program pembangunan fisik senantiasa melibatkan para insan budaya, seperti; pemerhati; penggali, pelestari dan penumbuh-kembang; serta pelaku budaya (termasuk seniman). Dalam hal ini, pemerintah harus menopang upaya insan budaya di dalam memresentasikan produk kreativitasnya, terutama di ruang out-door apresiasi publik. Agar publik mengenal dan mengapresiasi nilai-nilai di balik produk budaya yang berkontribusi di dalam membangun peradaban manusia.

Samuel dan Mural

Coretan di dinding-dinding bangunan, tembok-tembok pagar dan tiang-tiang listrik yang dilakukan oleh sebagian anak muda untuk menunjukkan keberadaan kelompoknya sungguh membuat Yogyakarta tidak sedap dipandang mata. Ekspresi dari sebagian anak muda itu membuktikan bahwa ‘Yogyakarta Berhati Nyaman’ sekadar slogan. Bahkan kesan yang muncul, anak muda di kota pendidikan dan kebudayaan ini belum memahami makna substansial peradaban. Peradaban yang tidak direfleksikan dengan kebebasan berbuat apa saja, melainkan pemerdekaan berfikir dan bersikap elegan tanpa mengganggu privasi kenyamanan orang lain.

Berpijak dari realitas di muka, Samuel Indratma di dalam merealisasikan Projek Mural Kota Sama-sama pada beberapa tahun silam layak didukung. Lantaran projek mural yang telah melibatkan peran langsung dari para perupa, anak-anak muda kampung, dan dukungan dari pemerintah tidak menemukan hasil sia-sia. Karena paras kota menjadi kian asri serta memberikan penyaluran kreativitas positif bagi anak-anak muda. Di samping itu, projek mural tersebut pula akan memberikan nuansa rekreatif kota Yogyakarta yang berpotensi sebagai tujuan wisata para pelancong baik dalam maupun luar negeri.

Hal membanggakan adalah ketika Samuel menindaklanjuti Projek Mural Kota Sama-sama itu dengan Projek Mural Tradisi yang melibatkan para perupa tradisi. Karya mural yang dapat disaksikan publik di Jembatan Layang Lempuyangan itu sanggup memberikan nuansa rekreatif, serta dapat dijadikan media kontemplatif bagi publik terhadap nilai-nilai di balik produk budaya tradisi yang merupakan warisan leluhurnya sendiri.

Puisi Ruang Publik

Sejauh saya tahu, puisi yang merupakan salah genre sastra itu masih menjadi makhluk asing di mata publik. Makhluk asing yang tidak mudah dikenal dikarenakan sifat keprimastikannya serta lekat dengan bahasa metaforik dan simbol-simbol pelik. Mengingat kandungan nilai kemanusiaan dan religiusitasnya, maka puisi layak dipresentasikan di ruang strategis apresiasi publik melalui media billboard, banner, neon sign atau sejenisnya.

Secara efektif, Projek Puisi Ruang Publik dapat direalisasikan dengan melibatkan para penyair, perusahaan dan pemerintah. Para penyair yang layak ditampilkan karya-karyanya di ruang apresiasi publik tidak hanya mereka yang masih hidup, akan tetapi yang telah tinggal di alam keabadian, semisal: Kirdjomuljo, Linus Suryadi AG, Kuntowijoyo, Suwarno Pragolapati, Suryanto Sastro Atmodjo, Kuswahyo SS Rahardjo, Sri Hartati, Omi Intan Naomi, Zainal Arifin Thoha dll. Sementara para penyair yang masih hidup dengan karya-karya brilliant, semisal: Emha Ainun Nadjib, Bakdi Sumanto, Landung Rusyanto Simatupang, Rahmat Djoko Pradopo, Iman Budi Santosa, Joko Pinurbo, Suminto A. Sayuti, Musthofa W. Hasyim. Fauzi Absal, Otto Sukatno CR, Abidah El-Khaliqie, Ulfatin CH dll.

Sebagaimana saya kemukakan, Projek Puisi Ruang Publik selayaknya ditopang oleh pihak perusahaan. Tentu saja bukan perusahaan kapitalistik yang sekadar berorientasi pada keuntungan finansial, akan tetapi yang berkomitmen menyelamatkan manusia dari lembah kebiadaban. Dengan demikian, perusahaan terkait berhak mencantumkan nama atau logonya pada salah satu sisi papan media puisi ruang publik yang digunakan. Adapun peran pemerintah terhadap upaya perealisasian projek ini yakni dengan memberikan kemudahan perijinan serta turut membantu perusahaan di dalam memberikan royalti bagi para penyair yang karya-karyanya dipresentasikan.

Apabila gagasan ini direalisasikan, maka Yogyakarta akan pantas menyandang predikat yang diobsesikan Emha Ainun Nadjib sebagai ibukota kebudayaan. Di samping Yogyakarta akan diakui sebagai salah satu wilayah Nusantrara yang memelopori pemberian penghargaan kepada para penyair. Sekelompok kreator yang berkomitmen meumbuhkan peradaban manusia, namun nasib ekonominya jauh di bawah penjahat negara. Kaum koruptor waktu serta uang yang diupetikan rakyat pada Negara tercintanya, Indonesia.

Catatan Akhir

Tulisan di muka sekadar percik pemikiran yang seyogyanya dijadikan materi permenungan bersama. Suatu permenungan yang mengarah pada pengajian, perumusan strategi perealisasian, serta pelaksanaan langkah konkret. Tanpa tindakan nyata, maka pemikiran yang merupakan respon terhadap situasi dan kondisi Yogyakarta masa kini hanya pantas disejajarkan dengan bualan para pemimpi di siang bolong.

Dus sebagai insan budaya, kita pantas dipersalahkan apabila membiarkan peradaban manusia terus tergilas oleh roda-roda mesin kaum kapitalistik. Hingga manusia tidak ubah robot-robot yang hidup tanpa hati nurani. Robot-robot yang tidak lagi memedulikan keselamatan lingkungan sekitarnya, budaya warisan leluhur, serta masa depan personal, generasi dan sesamanuya. Robot-robot yang memercepat datangnya kiamat!

*) Tinggal di Sleman, Yogyakarta
Sumber: Kompas Jogja,31Okto2008.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest