Jumat, 19 September 2008

OUR STYLE

Aini Aviena Violeta

Pagi itu sungguh indah. Matahari bersinar dengan cantiknya. Angin pun berhembus lembut. Burung burung berlompatan dengan riang. Sekerumunan anak-anak perempuan berpakaian seragam tak ingin kalah dengan meledakkan tawa yang dahsyaaat, mereka menyambut pagi dengan super hueboh di kantin sekolah. Empat gadis ter-usil di sekolah menghabiskan waktu senggangnya dengan gossip-gossip panas dan humor-humor gila.
Alexa anak tajir itu mengawali pembicaraan.

“Eh tau ga’ tadi malam gue habis dibeliin nyokap gue berlian harganya…”
“Berapa Xa harganya? Bagus ga’? Terus beli di mana? Aku boleh lihat ga’? Terus kapan ke rumahmu?”
“Stop, stop, stop, stop, Chintia yang super cerewet, gimana gue bisa ngejawab. Pertanyaan loe aja ga’ bisa diitung pake jari.” Sungut Alexa sambil memajukan bibir mungilnya 1 cm.
“Oke, gue jawab pertanyaan loe. Tapi satu aja ya, harga berlian gue 575.000.000,00.”
Nien yang sedang asyik berkutat dengan Kahlil Gibran pujangga favoritnya tersentak kaget.

“Ha…?! 575.000.000,00 hanya untuk sebuah berlian? Bayangkan, uang segitu banyak, bisa buat beli ratusan buku Kahlil Gibran.” Nien mengerutkan keningnya.
“Dari pada 575.000.000,00 buat berlian atau Kahlil Gibran, mending buat beli bola.” Si tomboy yang gibol tersenyum puas, di sertai dengan sorak sorai temannya .
“Huuu… huuuuu…”

Alexa yang tajir and manis, Chintia yang super cerewet namun cerdas, Nien sang puitis, dan Lunnar yang gibol banget, menurut mereka perbedaan itu bukan menjadi permasalahan, tapi bagi mereka perbedaan menjadi kebahagiaan dan warna-warna tersendiri dalam kehidupan mereka.

Bel berbunyi. Kantin yang semula padat penduduk kini sepi pengunjung. Gank Style yang tadinya asyik ngobrol segera meluncur menuju kelas mereka. Waktunya Al-Qur’an Hadits, pelajaran yang paling di takuti oleh Gank Style.
“Lagi lagi Pak Ishaq, guru aneh dan nyebelin.” Batin Alexa jengkel.
“Asssalamu’alaikum”

Semua mata terbelalak. Sebagian murid ada yang mengucek ucek matanya seolah memastikan. Suasana pun hening. Tak ada seorang pun yang menjawab salam itu.
“Assalamu’alaikum” salam itu terulang kembali oleh sosok pria berpeci. Semua murid masih bingung. “Selamat pagi anak-anak. Perkenalkan, saya pak Ahkam guru baru yang akan menggantikan pak Ishaq beberapa hari ini.”

Semua murid mengangguk angguk mengerti. Lalu setelah basa basi sebentar, pak Ahkam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Semua mata masih terpana. Mereka kagum akan ketampanannya, kesopanannya, serta kewibawaannya. Suasana menjadi hening ketika suara merdu Pak Ahkam melantunkan beberapa ayat suci Al-Qur’an. Burung-burung dan pucuk- pucuk dedaunan seolah ikut hanyut dalam keheningan lantunan ayat-ayat nan suci itu; bagaikan masuk ke seluruh aliran darah meruntuhkan dinding-dinding kesombongan dan kecongkakan. Alexa tak mampu lagi menahan air matanya.

Tanpa terasa jarum jam menunjukkan pukul 08.00. “صدق الله العظيم” Kalimat itu mengakhiri pertemuan perdana Pak Ahkam dengan anak-anak didiknya. Sosok itu pun menghilang dari balik pintu. Satu menit kemudian tangisan Alexa beserta Gank Style meledak histeris entah apa sebab musababnya. Murid-murid yang lain hanya melongo, menyaksikan kejadian langkah itu.
***

Matahari belum terlalu tinggi, ketika Gank Style seperti biasa pergi ke rumah Alexa untuk melihat koleksi berlian yang ia punya. Mereka juga berdandan khas mereka sendiri. Nien dengan sweater manis. Chintia dengan blus warna putih. Lunnar dengan gaya khasnya, kaos sepak bola dan celana pendek selalu menemani hari-harinya.

“Tok… tok… tok…” Chintia mengetuk pintu depan rumah Alexa. Sambil menunggu Alexa untuk segera membuka pintu, Chintia bertanya pada dirinya sendiri.
“Nanti Alexa pake’ baju apa yach ? ”
“Pasti baju baru yang mahal-mahal dech! ” sahut Nien yang dari tadi mengusap-usap buku Kahlil Gibran yang baru saja jatuh.

“And gaul pastinya.” lanjut Chintia.
“Ya iya lah…! Kita kan Gank Style. Ga’ pernah ketinggalan zaman.” tambah lunar.
“Tok… tok… tok…” Tangan Chintia tanpa malas mengetuk ketuk pintu. Batin Chintia akhirnya jengkel juga.
“Alexaaa…! Bukain dong.” Chintia dan Lunnar memanggil Alexa.
Tiba tiba pintu terbuka. Seorang gadis anggun dengan senyum lebarnya yang manis berdiri tepat di ambang pintu.
Ya!!! Itu Alexa!

Dia tampak lebih anggun dengan balutan busana muslim yang menutup rapat aurat yang selalu diumbarnya.
“Haa…!?” Nien, Lunnar dan Chintia berteriak hampir bersamaan.
“Assalamu’alaikum.” Alexa mengucapkan salam. Tapi Lunnar masih melongo. Nien masih mengucek-ucek matanya. Dan Chintia tak berbicara sepatah kata pun.
“Assalamu’alaikum.”

Alexa menunggu jawaban dari teman temannya. Alexa pun mengingatkan mereka.
“Hey...! jawab salam itu hukumnya wajib loh!” Bibir mereka mulai terbuka.
“Wa...’a...la...i...kumm... ssa...lam ”. Mereka semua menjawab salam Alexa meskipun dengan terbata bata.
“Elo kok berubah banget sih?” Tanya Nien sambil garuk garuk kepala.
“Jangan jangan elo berubah 100% gara-gara guru baru itu? yang namanya!?”

Mereka bertiga berpikir keras.
“Pak Ahkaaam!!!” teriak Nien dan kawan-kawan serentak.
“Astaghfirullah, kalian jangan su’udhon gitu dong. Gue cuma ingin menutup aurat. Bukankah menutup aurat itu kewajiban bagi setiap ummat Rasulullah? Dan ini adalah perintah Allah kan?” Alexa bertausiyah di depan teman temannya.

“Tapi kok nggak dari dulu sih berubahnya?” Tanya Chintia dengan muka nano-nano; asam manis asin.
“Seharusnya sih pengen cepet-cepet. Tapi gue masih ragu. Tapi setelah gue coba ternyata wanita lebih anggun jika menutup auratnya serta mengubah perilakunya menjadi orang yang sholihah.” terang Alexa. Kawan-kawannya mengangguk seakan mengerti.

“Oh ya, masuk dulu yuk ....! ”
Alexa mempersilahkan teman-temannya masuk ke dalam rumah mewahnya. Mata ketiga gadis itu terbelalak lagi ketika melihat suasana rumah Alexa yang berubah 90 drajat. Berbeda sekali dengan seminggu lalu ketika mereka bertandang.
Dulu di setiap sudut rumah lukisan-lukisan karya pelukis ternama terpampang. Tapi sekarang, lafal-lafal kaligrafi menghiasi seluruh sudut rumah Alexa.

Mungkin bukan hanya penampilan Alexa, rumah Alexa ataupun sikap Alexa yang berubah. Tapi hati Alexa juga. Lunar merenungi segala perbuatannya. Ia teringat kejadian tiga minggu yang lalu. Kejadian yang membuatnya merasa sangat bersalah, yaitu ketika Ia melempar bola tepat di kepala Pak Ishaq lantaran Lunar di hukum karena tidak mengerjakan PR.
Hati ketiga gadis itu luluh lantah, mereka ingin merubah diri mereka masing-masing agar menjadi lebih baik.
***

Keesokan harinya.
Jarum jam telah menunjukkan pukul 06.30. Biasanya jam segini Gank Style udah nongkrong di kantin atau kalo nggak gitu, keisengan jadi kegiatan ekstrakulikuler mereka. Dan sudah menjadi rutinitas bagi Gank Style…! Jam-jam masuk sekolah adalah saat-saat tebar pesona. Para murid seperti biasa berjajar dan berbaris menunggu Gank terpopuler itu. Sekedar menghilangkan bosan atau sekadar pengen tau apa yang bakal dilakukan Gank Style. Cowok cowok juga menunggu-nunggu Gank Style lewat tepat di hadapannya. Mereka menuturkan, para anggota Gank Style yang cantik-cantik dan sexy mampu mencuci mata sampai puas.
Suara tapak kaki mulai mendekat. Suara itu makin keras. Semua murid pasang mata. Mereka udah yakin kalon ini suara tapak kaki dari 4 gadis Gank Style. Murid-murid terbelalak. Ada yang garuk-garuk kepala, geleng-geleng kepala, mengelus dada bahkan ada yang sempat sempatnya jatuh pingsan.

Gank Style yang biasanya berpakaian ketat nan sexy kini telah terbalut dengan busana muslim. Kini Gank Style telah berganti menjadi Gank Piety .
Subhanallah...**

Lamongan, 2008

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest