Kamis, 21 Agustus 2008

(Me) Revolusi Pendidikan Lewat Perlawanan

Judul Buku : Guru: Mendidik Itu Melawan!
Penulis : Eko Prasetyo
Penerbit : Resist Book
Cetakan : Pertama, Mei 2006
Tebal : xii + 206 hal
Peresensi : A. Qorib Hidayatullah*

Sepertinya tak dapat dipungkiri, kemajuan pesat sebuah bangsa atau negara disebabkan kemapanan bingkai sistem pendidikannya. Kedewasan berpolitik, majunya perekonomian, hidup berkesadaran sosial, dan budaya masyarakat - sangat sulit dilepaskan dari peran agung pendidikan. Satu contoh, mencuatnya kasus korupsi yang menyebabkan bangsa ini tertorehkan tinta hitam dunia sebagai koruptor rangking wahid. Serasanya, tak dapat dipisahkan dengan keberadaan pendidikan bangsa ini yang menggambarkan kegagalannya.

Kegagalan-kegagalan dalam bidang pendidikan, oleh Eko Prasetyo penulis buku ini, Guru: Mendidik Itu Melawan, cukup lihai dipotretnya. Meliputi, kebijakan kurikulum, pengelolaan guru, dan managemen pendidikan tidak luput dari amatannya . Dengan gaya eksplorasi ulasan yang mendalam dan ketajaman isi, buku ini memberikan angin segera dan mengundang para aktivis pendidikan guna mendiskusikannya. Dan sebaliknya, menjadi tamparan telak bagi birokrasi elit pendidikan yang hanya enak-enak duduk santai dietalase gedung-gedung Diknas.

Tentang kebijakan-kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan, Eko Prasetyo merangkum penjelasan-penjelasannya dalam gambar tabel. Misalnya, kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kurikulum. Penulis kemudian mencari problemnya: ‘pergantian (kurikulum) yang berulang-ulang tanpa pernah dievaluasi’. Terakhir, dicarilah solusi dari kebijakan kurikulum dengan problemnya yang akan mengahasilkan dampak: ‘peserta didik terbebani baik karena perubahan yang terlalu cepat maupun konsekuensi biaya yang ditanggung’ (hal 43).

Terbantu dari tabel itulah, akan mempermudah pembacaan kita dengan ghirah kultur kritis terhadap proses dan berlangsungnya pendidikan di Indonesia. Kalau dilihat dari sumbangsih pemikiran, yang ia tuangkan lewat buku-bukunya sangatlah besar sekali. Ia sangat getol memotret keberlangsungan dan keberadaan pendidikan Indonesia. Ia sepertinya tak takut, apalagi sungkan-sungkan berhadap-hadapan dengan birokrasi pemerintah, utamanya birokrat pendidikan. Itu terlihat dari karya-karyanya yang mengurai dan mengkritisi habis pendidikan di Indonesia. Seperti dalam karya lainnya, yang juga berbicara tentang dunia pendidikan, Orang Miskin Dilarang Sekolah, dan Pengumuman: Tidak Ada Sekolah Murah dll.

Bahkan, mengenai anggaran pendidikan pun tidak lepas dari bidikannya. Misalkan, angaran pendidikan yang semestinya harus sesuai dengan undang-undang sebesar 20%, tapi praktik dilapangan-anggaran pendidikan yang disetujui pemerintah pada tahun 2006 hanya 8,4%. Presentase sebesar ini yang membuat sektor pendidikan hanya mendapat jatah sekitar Rp 36 triliun dari total anggaran yang mestinya dialokasikan sebesar Rp 425 triliun. Lain lagi, dana tersebut yang masih dipotong oleh Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 12 triliun (hal 24).

Menyoal dana BOS, yang kerap diskriminasi dalam praktiknya, yaitu tidak mengindahkan kesenjangan pendidikan antara kelompok masyarakat miskin dan kaya (Kompas, 02/01/2007). Yang seharusnya, ada penyikapan serius pemerintah melalui kebijakan pembiayaan yang kian berpihak kepada kalangan miskin. Sehingga pada prinsipnya, BOS yang menjamin siswa miskin bisa tetap bersekolah dengan membebaskan mereka dari seluruh iuran sekolah dan penyediaan bantuan transportasi dapat terlaksana.

Bentuk Perlawanan
“Toyib, guru dari Tangerang, masih menyimpan kesal. Sebagai guru honor daerah di Kabupaten Tangerang, dia digaji Rp 200.000 per bulan. Honor itu seharusnya diterima setiap tiga bulan. Tiga bulan pertama, beres. Namun, selama sembilan bulan kemudian honor itu tidak kunjung datang. Setelah demonstrasi oleh para guru, baru uang yang menjadi haknya itu turun. Bagi Toyib, honor bulanannya itu sangat berharga untuk menopang kehidupan sehari-hari.” (Kompas, 02/01/2007)

Sekelumit gambaran keadaan guru honorer diatas, si Toyib, menjadi ulu persoalan dalam buku ini. Secara khusus, Eko Prasetyo dengan karyanya ini mutlak diperuntukkan kepada seluruh guru-guru honorer di Indonesia. Permasalahannya sekarang, di satu sisi perlunya menisbatkan ucapan-ucapan sakral yang sudah ada semenjak dulu, seperti: Guru, pahlawan tanpa tanda jasa, dan Guru, sebuah profesi yang mulia dan terhormat. Kalimat-kalimat itu sah-sah saja didaulatkan kepada semua guru Indonesia sebagai bentuk penghormatan kepadanya, yang telah mengajarkan anak-anak kita tentang kebajikan dan nilai-nilai universal kehidupan. Namun disisi lain, kita juga harus bertanya bagaimana cara membalas jasa-jasa guru? Kata Victor Hugo, sang maestro dan seorang sastrawan besar, hanya dua orang yang menyumbang besar bagi peradaban sebuah bangsa yakni seorang guru dan seorang perawat.

Dalam bab terakhir, Guruku: Jangan Takut Melawan dalam buku ini, penulis memberikan ruang khusus untuk hal ihwal perlawanan sosok guru. Sudah saatnyalah kita memberikan balasan jasa yang setimpal kepada guru, dengan memberikan gaji kesejahteraan yang layak. Melihat fenomena dimasyarakat pada umumnya, profesi guru hanya dijadikan profesi sampingan. Pendikotomian itu bukanlah tanpa alasan. Hal itu terjadi sudah bisa disangka, karena gaji atau uang kesejahteraan guru sangatlah minim. Meski, telah ada UU Guru dan Dosen serta Rancangan peraturan pemerintah tentang Guru dan Dosen masih tetap ada rasa kekahawatiran ketiadaan jaminan terhadap perlindungan profesi guru.

Kalau melihat dari full dedication sosok guru, utamanya guru yang ada dipedalaman sangatlah memprihatinkan keberadaaanya. Ia masih betah-betah duduk mengajar, meskipun gaji kesejahteraannya minim. Ia bergairah mendidik, meskipun tinggal dipedalaman dengan fasilitas apa adanya. Pengorbanannya tak dapat diukur dan ditukar sebatas nominal. Hanya satu komitmennya, ia khawatir nanti bangsa ini akan hancur karena generasinya bodoh-bodoh.

Guru sering kali mendidik dan mengajari murid atau generasi muda untuk berpikir besar tentang bangsa ini, mengingat bangsa ini dulu didirikan oleh para pemikir besar. Ia memberitahu dan memaparkan tentang Nasionalisme Soekarno, Ekonomi Rakyat Hatta, Sosialisme Tan Malaka, dan prinsip etika Haji Agus Salim (hal 196-198). Sementara bangsa Indonesia tahun-tahun ini, dirundung musibah atau bencana yang beraneka rupa silih berganti kerap terjadi tanpa jeda, membuat hati sakit dan prihatin - sepertinya lebih menyakitkan dan memprihatinkan, ketika engkau dan profesimu (guru) sudah tidak dihargai lagi. Apakah memang itu, bentuk takdir perlawananmu untuk merevolusi pendidikan Indonesia?

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Ginandjar Wiludjeng A. Junianto A. Kurnia A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.S Laksana A’yat Khalili Aang Fatihul Islam Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi WM Abdul Kadir Ibrahim Abdul Malik Abdul Razak Abdul Rosyid Abdul Wahab Abdurrahman Wahid Abu Salman Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adam Chiefni Ade P. Nasution Adhitia Armitriant Adi Prasetyo Adrizas AF. Tuasikal Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Agnes Rita Sulistyawaty Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sulton Agus Sunyoto Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Baso Ahmad Faishal Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad Rofiq Ahmad S. Zahari Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ahsanu Nadia Aini Aviena Violeta Ainul Fiah Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akhudiat Akmal Nasery Basral Alam Terkembang Alang Khoiruddin Alex R. Nainggolan Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Almania Rohmah Ami Herman Amien Wangsitalaja Aminah Aminullah HA.Noor Amir Sutaarga Anam Rahus Anata Siregar Andari Karina Anom Andina Dwifatma Andong Buku #3 Andre Mediansyah Andri Awan Anett Tapai Anggie Melianna Anindita S Thayf Anis Ceha Anjrah Lelono Broto Anton Bae Anton Kurnia Anton Wahyudi Anwar Nuris Ardi Bramantyo Ardus M Sawega Arie MP Tamba Arie Yani Arief Joko Wicaksono Arief Junianto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Arman A.Z. Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Asmaul Fauziyah Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Wulan Sari Aziz Abdul Gofar Azizah Hefni Bagus Takwin Bahrul Ulum A. Malik Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kempling Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Beno Siang Pamungkas Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Bernando J Sujibto Berthold Damshauser BI Purwantari Binhad Nurrohmat Bobby Gunawan Bonari Nabonenar Brunel University London Budaya Budi Darma Budi P. Hatees Budiman S. Hartoyo Burhanuddin Bella Camelia Mafaza Catatan Cerbung Cerpen Chairul Akhmad Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Zaini Ahmad D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahta Gautama Daisuke Miyoshi Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Danusantoso Dareen Tatour Darju Prasetya David Kuncara Denny Mizhar Denza Perdana Desi Sommalia Gustina Desiana Medya A.L Dewan Kesenian Lamongan (DKL) Dewi Indah Sari Dewi Susme Dian Sukarno Didik Harianto Didik Kusbiantoro Dina Jerphanion Dina Oktaviani Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur Dipo Handoko Diyah Errita Damayanti Djoko Pitono Djoko Saryono Doddy Wisnu Pribadi Dody Kristianto Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Syofyan Dorothea Rosa Herliany Dr Junaidi SS MHum Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Wiyana Dyah Ratna Meta Novia Dyah Sulistyorini Ecep Heryadi Eddy Pranata PNP Edeng Syamsul Ma’arif Eep Saefulloh Fatah EH Kartanegara Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful Eko Windarto Elnisya Mahendra Elva Lestary Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Sulwesi Endo Suanda Eppril Wulaningtyas R Esai Evan Ys F. Moses F. Rahardi Fadlillah Malin Sutan Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fanny Chotimah Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Febby Fortinella Rusmoyo Felix K. Nesi Festival Sastra Gresik Gabriel Garcia Marquez Galang Ari P. Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gandra Gupta Ganug Nugroho Adi Gerson Poyk Ghassan Kanafani Gita Nuari Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gunoto Saparie H.B. Jassin Habibullah Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim HD Halimi Zuhdy Hamberan Syahbana Han Gagas Hanibal W. Y. Wijayanta Hardi Haris del Hakim Haris Saputra Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B Kori’un Hasan Aspahani Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana HE. Benyamine Hendra Junaedi Hendra Makmur Heri CS Heri Latief Heri Listianto Herman RN Herry Lamongan Heru CN Heru Nugroho Hikmat Gumelar HL Renjis Magalah Hudan Nur Hujuala Rika Ayu Huminca Sinaga IBM. Dharma Palguna Ibnu Wahyudi Ida Farida Idris Pasaribu Ignas Kleden Ignatius Haryanto Iksan Basoeky Ilham Khoiri Imam Cahyono Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Indrian Koto Ira Puspitaningsih Irfan Budiman Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Ismail Marzuki Iva Titin Shovia Iwan Kurniawan Jabbar Abdullah Jafar Fakhrurozi Jalan Raya Simo Sungelebak Jamal D. Rahman Jamal T. Suryanata Javed Paul Syatha Jayaning S.A JILFest 2008 Jody Setiawan Johan Edy Raharjo Johannes Sugianto Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Jual Buku Jual Buku Paket Hemat Juan Kromen Julika Hasanah Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN Juwairiyah Mawardy Ka’bati Karanggeneng Karya Lukisan: Andry Deblenk Kasnadi Keith Foulcher Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khoirul Inayah Khoirul Rosyadi Khudori Husnan Ki Ompong Sudarsono Kirana Kejora Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Sastra Ilalang Indonesia Korrie Layun Rampan Kostela Kritik Sastra Kukuh S Wibowo Kurnia Effendi Kurniawan Kuswaidi Syafi'ie L.N. Idayanie Laili Rahmawati Lamongan Lan Fang Langgeng Widodo Lathifa Akmaliyah Leila S. Chudori Lely Yuana Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember Liestyo Ambarwati Khohar Lina Kelana Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lucia Idayanie Lukman A Sya Lutfiah Lynglieastrid Isabellita M Arman AZ M Ismail M Thobroni M. Afifuddin M. Arwan Hamidi M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Luthfi Aziz M. Nurdin M. Yoesoef M.D. Atmaja M.S. Nugroho Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahmudi Arif Dahlan Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mardi Luhung Marhalim Zaini Martin Aleida Maruli Tobing Mas Ruscita Mashuri Masuki M. Astro Matroni Matroni Muserang Media: Crayon on Paper Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mia Arista Mia El Zahra Mikael Johani Misbahus Surur Misran Mohamad Ali Hisyam Mohammad Eri Irawan Much. Khoiri Muh. Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Amin Muhammad Aris Muhammad Muhibbuddin Muhammad Rain Muhammad Taufiqurrohman Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun Muhammadun AS Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujungpangkah Gresik Munawir Aziz Musfarayani Musfi Efrizal Nafisatul Husniah Nandang Darana Naskah Teater Nelson Alwi Ni Made Purnamasari Nikmatus Sholikhah Nina Herlina Lubis Nina Susilo Ning Elia Noor H. Dee Noval Jubbek Novel-novel berbahasa Jawa Novelet Nunuy Nurhayati Nur Azizah Nur Hamzah Nur Kholiq Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nyoman Tusthi Eddy Obrolan Okty Budiati Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Oyos Saroso H.N. Pagan Press Pagelaran Musim Tandur Palupi Panca Astuti Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Petrus Nandi Politik Politik Sastra Pradana Boy ZTF Pramoedya Ananta Toer Pramono Pringadi AS Prof Dr Fabiola D. Kurnia Prosa Puisi Puji Santosa Puji Tyasari Puput Amiranti N Purnawan Andra Purnawan Kristanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Pustaka Ilalang Group PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin R. Ng. Ronggowarsito Rachmad Djoko Pradopo Radhar Panca Dahana Rahmat Kemat Hidayatullah Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rasanrasan Boengaketji Raudal Tanjung Banua Redland Movie Reiny Dwinanda Resensi Rialita Fithra Asmara Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Riki Utomi Ririe Rengganis Risang Anom Pujayanto Riyon Fidwar Robin Al Kautsar Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Roso Titi Sarkoro Rozi Kembara Rukardi Rumah Budaya Pantura (RBP) Rusmanadi S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saiful Amin Ghofur Saiful Anam Sainul Hermawan Sajak Salamet Wahedi Salman S. Yoga Samsudin Adlawi Samsul Anam Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang KSII Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Jawa Timur Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sayyid Fahmi Alathas SelaSastra #24 di Boenga Ketjil Jombang SelaSastra Boenga Ketjil SelaSastra Boenga Ketjil #33 Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siti Khoeriyah Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputra Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Rahardjo Rais Soegiharto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Spectrum Center Press Sri Weni Sri Wintala Achmad Suci Ayu Latifah Sucipto Hadi Purnomo Sudirman Sugi Lanus Sukron Ma’mun Sulaiman Djaya Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungging Raga Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Supriyadi Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaf Anton Wr Syaifuddin Gani Syaiful Amin Syarif Wadja Bae Sylvianita Widyawati TanahmeraH ArtSpace Tarmuzie (1961-2019) Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Presetyo Teguh Setiawan Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tia Setiadi Tirto Suwondo Tita Tjindarbumi Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tosa Poetra Tri Nurdianingsih Triyanto Triwikromo TS Pinang Tu-ngang Iskandar Tulus S Ulul Azmiyati Umar Fauzi Umar Fauzi Ballah Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Universitas Jember Usman Arrumy Utari Tri Prestianti Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W Haryanto W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wan Anwar Wawan Eko Yulianto Wawancara Wina Bojonegoro Wita Lestari Wong Wing King Wowok Hesti Prabowo Xu Xi (Sussy Komala) Y. Thendra BP Y. Wibowo Yanusa Nugroho Yasraf Amir Piliang Yayat R. Cipasang Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yopi Setia Umbara Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yusri Fajar Yusuf Ariel Hakim Yuval Noah Harari Zacky Khairul Uman Zainuddin Sugendal Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zhaenal Fanani Zubaidi Khan Zuniest